Sukses Gelar Musda, Sugianto Terpilih Pimpin PPDI Kabupaten Jombang

Jombang – Kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Jombang berlangsung sukses dan penuh semangat kebersamaan. Acara yang digelar di Kecamatan Peterongan ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat solidaritas serta profesionalisme perangkat desa di wilayah Jombang.

Dalam Musda tersebut, Sugianto, Sekretaris Desa Jatiganggong, Kecamatan Perak, resmi terpilih sebagai Ketua PPDI Kabupaten Jombang untuk periode mendatang. Terpilihnya Sugianto diharapkan membawa angin segar dan semangat baru dalam memperjuangkan aspirasi serta meningkatkan kapasitas perangkat desa di Kabupaten Jombang.

Acara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting yang menunjukkan dukungan penuh terhadap peran strategis perangkat desa. Di antaranya adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jombang, Shollahuddin Hadi Sucipto, S.STP., M.Si, serta Camat Peterongan, Mohammad Eryk Arif, S.STP., M.M, yang juga bertindak sebagai tuan rumah kegiatan.

Tak hanya itu, kehadiran Ketua PPDI Provinsi Jawa Timur, H. Sutoyo Muslih, serta Ketua PPDI dari Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, dan Lamongan, menambah semarak dan kekuatan solidaritas antarwilayah. Mereka memberikan sambutan dan pesan dukungan agar PPDI Jombang di bawah kepemimpinan baru dapat lebih progresif dan inklusif.

Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Jombang berlangsung sukses dengan dihadiri oleh perwakilan dari 18 kecamatan dari total 21 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Jombang. Kegiatan ini tercatat diikuti oleh 227 peserta yang terdiri dari perangkat desa aktif dan unsur organisasi PPDI.

Musda ini digelar sebagai bagian dari upaya konsolidasi organisasi sekaligus evaluasi program kerja sebelumnya serta penyusunan rencana strategis ke depan. Antusiasme peserta tampak dari tingginya angka kehadiran yang menunjukkan komitmen dan solidaritas perangkat desa dalam membangun organisasi yang kuat dan profesional.

Ketua panitia pelaksana menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para peserta dan berharap hasil Musda kali ini dapat membawa arah baru bagi penguatan peran perangkat desa dalam pembangunan desa dan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan selesainya rangkaian Musda ini, diharapkan PPDI Jombang di bawah nahkoda Sugianto mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun desa yang mandiri, maju, dan berkelanjutan.

Desa Pulosari Gelar Pramusdes Khusus Pembentukan Koperasi Desa “Merah Putih” Bersama BPD

Pulosari, 28 April 2025 — Pemerintah Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, menggelar kegiatan Pra-Musyawarah Desa (Pramusdes) khusus untuk pembentukan Koperasi Desa “Merah Putih” pada hari ini. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Pulosari dan dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa, Pendaping Lokal Desa.

Acara dibuka langsung oleh Kepala Desa Pulosari, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya koperasi sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. “Pembentukan Koperasi Merah Putih ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengelolaan usaha bersama yang transparan, profesional, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam musyawarah, peserta mendiskusikan berbagai aspek terkait koperasi, mulai dari visi dan misi, struktur organisasi, hingga rencana program kerja awal. BPD Desa Pulosari turut memberikan masukan dan dukungan penuh terhadap inisiatif ini, menegaskan bahwa koperasi desa adalah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal.

Kegiatan Pramusdes ini merupakan tahapan awal sebelum dilaksanakannya Musyawarah Desa (Musdes) resmi untuk pengesahan pendirian Koperasi Merah Putih. Harapannya, koperasi ini dapat menjadi motor penggerak kegiatan ekonomi produktif di Desa Pulosari dan membuka peluang usaha bagi seluruh lapisan masyarakat.

Acara berlangsung dengan antusiasme tinggi dan diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk segera menyusun draft Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi, yang akan dibahas lebih lanjut dalam Musdes mendatang.

Desa Pulosari Gelar Sosialisasi Pondasi Mantra Jombang : Wujudkan Pelayanan Online yang Inovatif Maju dan Sejahtera

Pulosari – Pemerintah Desa Pulosari menggelar kegiatan sosialisasi Layanan Mandiri Desa sebagai bagian dari program Pondasi Mantra Jombang (Pelayanan Online Desa Inovasi Maju dan Sejahtera), pada 25 April 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Pulosari dan dihadiri oleh perangkat desa, ketua RT/RW, tokoh masyarakat, serta warga setempat.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem pelayanan desa berbasis digital yang memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan administrasi secara mandiri, mudah, dan cepat, tanpa harus datang langsung ke kantor desa. Melalui program ini, Desa Pulosari berkomitmen meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kualitas pelayanan publik menuju desa yang lebih inovatif dan sejahtera.

Kepala Desa Pulosari, Nefi Ufus Solikah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa digitalisasi layanan desa merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat di era teknologi. “Dengan adanya layanan mandiri ini, warga dapat mencetak surat pengantar, permohonan administrasi, dan kebutuhan lainnya cukup melalui perangkat digital dari rumah masing-masing. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Kabupaten Jombang dalam mendorong desa-desa untuk lebih maju melalui digitalisasi dan inovasi pelayanan publik. Melalui Pondasi Mantra Jombang, Desa Pulosari diharapkan menjadi salah satu pelopor desa digital yang adaptif dan partisipatif dalam pembangunan.

Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan sesi pelatihan singkat bagi warga tentang cara mengakses dan menggunakan layanan mandiri secara online. Antusiasme warga terlihat tinggi, menandakan kesiapan dan semangat masyarakat dalam menyambut perubahan positif ini.

Tradisi Lebaran Ketupat, Wujud Syukur dan Silaturahmi di Hari Ketujuh Idulfitri

Pulosari — Tujuh hari setelah Hari Raya Idulfitri, masyarakat Desa Pulosari kembali memeriahkan tradisi tahunan yang dikenal dengan Lebaran Ketupat. Tradisi ini menjadi momen istimewa yang sarat makna, sebagai bentuk rasa syukur setelah menyelesaikan puasa sunah enam hari di bulan Syawal, sekaligus ajang silaturahmi dan kebersamaan antarwarga.

Sejak pagi hari, suasana di Desa Pulosari tampak berbeda. Warga mulai berdatangan ke balai desa dan rumah-rumah kerabat sambil membawa aneka hidangan khas lebaran, seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, dan sayur lodeh. Hidangan ini kemudian disantap bersama dalam suasana kekeluargaan dan penuh kehangatan.

Tak hanya itu, kegiatan Lebaran Ketupat juga diisi dengan doa bersama, pembacaan tahlil, serta kegiatan sosial seperti berbagi makanan kepada tetangga yang membutuhkan. Anak-anak tampak antusias mengikuti berbagai permainan tradisional, sementara para orang tua saling bermaaf-maafan dan mempererat kembali tali persaudaraan.

Menurut Kepala Desa Pulosari, tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian penting dari identitas budaya lokal. “Lebaran Ketupat bukan hanya soal makanan, tapi juga tentang menjaga nilai kebersamaan dan syukur atas berkah yang telah diberikan,” ujarnya.

Dengan tetap menjunjung nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal, masyarakat Desa Pulosari berhasil mempertahankan tradisi Lebaran Ketupat sebagai simbol harmoni dan pelestarian kearifan lokal yang patut dijaga.

Pos Pantau Mudik Desa Pulosari Dipantau Melalui Aplikasi CCTV Jaga Desa

Pulosari, 31 Maret 2025 – Arus mudik di Desa Pulosari kini semakin terkendali berkat pemantauan melalui aplikasi CCTV Jaga Desa. Dengan adanya teknologi ini, keamanan dan kelancaran lalu lintas selama musim mudik dapat terpantau secara real-time oleh petugas pos pantau.

Pos pantau yang terletak di beberapa titik strategis desa dilengkapi dengan kamera pengawas yang terhubung langsung ke aplikasi CCTV Jaga Desa. Melalui aplikasi ini, petugas dapat mengawasi kondisi lalu lintas, mengidentifikasi potensi kemacetan, serta mengantisipasi gangguan keamanan yang mungkin terjadi selama arus mudik dan arus balik Lebaran.

Kepala Desa Pulosari,Nefi Ufus solikah, menyatakan bahwa keberadaan sistem pemantauan ini sangat membantu dalam memastikan keamanan para pemudik yang melewati atau pulang ke Desa Pulosari.

“Dengan adanya CCTV Jaga Desa, kami bisa lebih cepat merespons kejadian di lapangan, baik itu kemacetan, kecelakaan, atau situasi darurat lainnya. Masyarakat juga bisa merasa lebih aman karena desa kita terus dipantau,” ujar beliau.

Sementara itu, petugas pos pantau bekerja secara bergantian untuk memastikan arus kendaraan tetap tertib dan lancar. Mereka juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas terkait untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang diprediksi akan meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, masyarakat juga bisa mengakses aplikasi CCTV Jaga Desa untuk melihat kondisi lalu lintas secara langsung, sehingga mereka dapat memilih waktu terbaik untuk bepergian.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan arus mudik di Desa Pulosari dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik. Pemerintah desa juga mengimbau para pemudik untuk tetap berhati-hati, mematuhi aturan lalu lintas, dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan demi perjalanan yang lebih aman dan nyaman.

Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Desa Pulosari Berjalan Khidmat

Pulosari,31 Maret 2025 – Umat Muslim di Desa Pulosari melaksanakan Sholat Idul Fitri dengan penuh kekhusyukan dan kebersamaan pada pagi hari ini. Ratusan jamaah memadati Masjid desa yang dijadikan lokasi utama pelaksanaan sholat, menciptakan suasana yang sakral dan penuh kebahagiaan.

Sejak subuh, warga telah berdatangan dengan mengenakan pakaian terbaik mereka. Takbir berkumandang dari berbagai penjuru, menambah syahdu suasana perayaan hari kemenangan setelah sebulan menjalankan ibadah puasa.

Sholat Idul Fitri dimulai pada pukul 0.6 Wib dan dipimpin oleh Ustadz Sholikin Rusli sebagai imam serta khatib. Dalam khutbahnya, beliau menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga persaudaraan, meningkatkan kepedulian sosial, serta mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Kepala Desa Pulosari, Nefi Ufus Sholikah, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran dan kekhidmatan pelaksanaan sholat tahun ini. Ia juga mengapresiasi kerja keras panitia yang telah memastikan acara berjalan tertib dan lancar.

Setelah sholat, jamaah saling berjabat tangan dan bermaaf-maafan, mempererat tali silaturahmi di antara sesama warga. Momen ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Idul Fitri yang penuh makna.

Dengan suasana yang damai dan penuh kebersamaan, perayaan Idul Fitri di Desa Pulosari tahun ini berlangsung dengan sukses. Semoga kebahagiaan dan keberkahan terus menyertai seluruh masyarakat.

Pemerintah Desa Pulosari Gelar Musyawarah Desa Khusus Penyesuaian Anggaran Ketahanan Pangan untuk Penyertaan Modal BUMDes Sari Artha

Pulosari, 7 Maret 2025 – Pemerintah Desa Pulosari menggelar Musyawarah Desa (Musdes) Khusus untuk membahas penyesuaian anggaran ketahanan pangan guna penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Artha. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Pulosari ini dihadiri oleh Camat Bareng, Kepala Desa, perangkat desa, anggota BUMDes, serta warga yang terlibat langsung dalam program ketahanan pangan desa.

Musyawarah desa khusus ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pengalokasian anggaran yang akan digunakan untuk memperkuat ketahanan pangan di desa, sekaligus memberikan modal tambahan yang diperlukan bagi BUMDes Sari Artha untuk menjalankan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kepala Desa Pulosari, dalam sambutannya, mengungkapkan pentingnya peran BUMDes dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian desa. “Dengan penyesuaian anggaran ini, kami berharap BUMDes Sari Artha dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat, terutama dalam penyediaan bahan pangan yang berkualitas dan harga yang terjangkau,” ujarnya.

Selain itu, dalam musyawarah ini juga dilakukan diskusi terkait perencanaan dan penggunaan anggaran yang lebih efisien, guna meningkatkan efektivitas program ketahanan pangan yang sudah berjalan. Para peserta musdes memberikan berbagai masukan, termasuk terkait dengan pemilihan komoditas pangan yang akan dikelola oleh BUMDes serta mekanisme distribusinya ke masyarakat.

Penyertaan modal BUMDes Sari Artha diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan ketahanan pangan yang berkelanjutan serta membuka peluang usaha baru bagi warga desa. Diharapkan, dengan adanya tambahan modal ini, BUMDes dapat mengoptimalkan operasionalnya dalam menyediakan kebutuhan pokok dan memperkenalkan inovasi baru yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

Dengan adanya Musdes Khusus ini, Pemerintah Desa Pulosari menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat serta penguatan ekonomi desa melalui program-program yang berfokus pada ketahanan pangan dan pengembangan BUMDes.

 

Musyawarah Desa Maju dan Sejahtera (Mantra Desa) dalam Upaya Mewujudkan Visi dan Misi Bupati Terpilih untuk Anggaran Tahun 2026

Berita Desa Pulosari: Musyawarah Desa Maju dan Sejahtera (Mantra Desa) dalam Upaya Mewujudkan Visi dan Misi Bupati Terpilih untuk Anggaran Tahun 2026

Pulosari, 5 Februari 2025 – Desa Pulosari baru saja melaksanakan kegiatan Musyawarah Desa Maju dan Sejahtera (Mantra Desa) yang bertujuan untuk menyusun rencana program dan kegiatan guna mewujudkan visi dan misi Bupati terpilih dalam penggunaan anggaran tahun 2026.

Acara yang digelar di balai desa Pulosari ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, perangkat desa, serta perwakilan dari kecamatan setempat. Dalam sambutannya, Kepala Desa Pulosari, Ibu Nefi Ufus Solikah, menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam merumuskan berbagai program yang dapat meningkatkan kesejahteraan desa serta mendukung visi besar Bupati terpilih.

“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kita untuk ikut serta dalam proses pembangunan yang lebih baik. Anggaran 2026 adalah momentum penting untuk mewujudkan berbagai program yang telah dijanjikan oleh Bupati terpilih, dan kami di Desa Pulosari siap untuk berkolaborasi demi kemajuan bersama,” ujar Kepala Desa Pulosari.

Acara ini dimulai dengan pemaparan tentang visi dan misi Bupati terpilih yang mencakup peningkatan sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Para peserta kemudian membahas berbagai usulan dan prioritas yang dapat dilaksanakan di tingkat desa sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat setempat.

Melalui Mantra Desa ini, masyarakat Pulosari diharapkan dapat memberikan masukan terkait dengan program yang langsung bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari mereka, seperti pembangunan jalan desa, penyediaan fasilitas kesehatan, hingga pengembangan potensi pertanian dan UMKM.

“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menyampaikan aspirasi, agar program yang ada bisa benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan desa,” ujar Ibu Siti Sari, salah seorang warga yang turut aktif dalam diskusi.

Sebagai penutupan, Kepala Desa menegaskan bahwa hasil dari musyawarah ini akan segera disusun menjadi sebuah rencana aksi yang akan disampaikan kepada pemerintah daerah untuk dipertimbangkan dalam anggaran tahun 2026. Desa Pulosari berharap kegiatan ini menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam merencanakan pembangunan yang berbasis pada kebutuhan dan partisipasi masyarakat.

Dengan terlaksananya Musyawarah Desa Maju dan Sejahtera (Mantra Desa) ini, diharapkan Desa Pulosari akan semakin maju dan sejahtera, serta dapat mewujudkan harapan besar masyarakat dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah menuju tahun 2026.

Pulosari – Berita Desa Pulosari, 7 Februari 2025

Peran Bumdes Sebagai Infrastruktur Perwujudan Kedaulatan Pangan

Salah satu terobosan dalam pembangunan ekonomi desa bisa dijalankan melaui konsep di mana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang menjadi pilar utama dalam mendukung pembangunan ekonomi desa. Bagi pelaku yang bergerak di sektor pertanian, Bumdes memiliki potensi besar untuk menggerakkan infrastruktur yang kuat dan berkelanjutan bagi kesejahteraan petani serta pencapaian kedaulatan pangan. Beberapa hal yang dapat saya kemukakan khususnya mengenai peran dan potensi Bumdes pada perwujudan kedaulatan pangan antara lain :

BUMDES SEBAGAI INFRASTRUKTUR PERLINDUNGAN PETANI

Bumdes memiliki fungsi yang strategis dalam melindungi kepentingan petani, terutama dalam menghadapi ketidakpastian harga dan tantangan agraria. Beberapa langkah perlindungan yang dapat dilakukan melalui Bumdes adalah:

Manajemen Risiko Pertanian, Bumdes dapat membentuk unit asuransi pertanian atau kemitraan dengan perusahaan asuransi yang ditujukan untuk melindungi petani dari gagal panen, bencana alam, atau fluktuasi harga yang tidak menentu. Dengan mekanisme perlindungan semacam ini, petani dapat merasa lebih aman dalam menjalankan usahanya.

Penguatan Posisi Tawar Petani, salah satu peran utama Bumdes adalah meningkatkan posisi tawar petani melalui kolektivitas. Dengan mengelola distribusi dan pemasaran produk secara terpusat, Bumdes dapat memastikan harga jual yang lebih adil untuk hasil pertanian lokal. Hal ini penting dalam melindungi petani dari praktik-praktik bisnis yang tidak adil di pasar

Pemberdayaan dan Pelatihan, Melalui pelatihan kewirausahaan, teknik pertanian berkelanjutan, serta akses informasi pasar yang lebih luas, Bumdes dapat melindungi petani dari keterbatasan pengetahuan dan ketidakmampuan bersaing di pasar yang lebih luas. Perlindungan berbasis pengetahuan ini akan menciptakan petani yang lebih tangguh dan mandiri

PEMENUHAN SARANA PRASARANA PERTANIAN

Salah satu fokus penting Bumdes adalah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan produktivitas pertanian di desa. Berikut adalah peran Bumdes dalam konteks ini:

Penyediaan Alat dan Teknologi Pertanian, Bumdes bisa menjadi pusat penyewaan alat-alat pertanian modern seperti traktor, mesin tanam, dan alat panen. Hal ini memungkinkan petani mendapatkan akses ke teknologi pertanian terbaru tanpa harus membeli sendiri, yang dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan efisiensi produksi.

Ketersediaan Pupuk dan Benih Berkualitas, Bumdes dapat berperan sebagai distributor pupuk organik dan benih unggul yang dapat mendukung peningkatan produktivitas lahan pertanian. Dengan adanya pengelolaan stok dan distribusi yang baik, Bumdes memastikan bahwa petani selalu memiliki akses terhadap input pertanian yang diperlukan tepat waktu melalui produksi dari pengolahan pupuk mandiri yang memanfaatkan bahan potensi lokal.

Manajemen Irigasi dan Infrastruktur Lainnya, untuk desa-desa yang memiliki masalah dengan irigasi, Bumdes bisa mengambil peran dalam pengelolaan irigasi kolektif atau memfasilitasi pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung pertanian. Ini termasuk sistem drainase, gudang penyimpanan hasil panen, serta pembangunan lumbung pangan

PERWUJUDAN PROGRAM KEDAULATAN PANGAN MANDIRI

Kedaulatan pangan merupakan salah satu tujuan utama yang bisa dicapai melalui Bumdes. Konsep ini bertumpu pada kemampuan desa dalam memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Berikut beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan melalui Bumdes:

Pengelolaan Lumbung Pangan Desa: Sebagai entitas ekonomi desa, Bumdes dapat mengelola lumbung pangan yang berfungsi sebagai cadangan pangan ketika produksi menurun atau harga komoditas melonjak. Ini akan membantu menjaga stabilitas pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan

Pengolahan Hasil Pertanian, Bumdes dapat membangun unit pengolahan hasil pertanian, seperti pabrik beras atau pabrik jagung, untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal. Dengan adanya pengolahan pascapanen ini, desa dapat memasarkan produk olahan yang lebih berkualitas ke pasar yang lebih luas, sekaligus mengurangi kerugian hasil panen yang biasanya terjadi saat distribusi produk mentah

Diversifikasi Produk Pangan, dalam mendukung program kedaulatan pangan, Bumdes juga bisa mendorong diversifikasi produk pangan di desa. Ini mencakup pengembangan usaha pertanian lain seperti perikanan, peternakan, atau pengolahan makanan lokal yang memiliki potensi pasar dan mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal.

Pengembangan Sistem Pemasaran Terintegrasi, Bumdes harus mengembangkan jaringan pemasaran yang kuat, baik di pasar lokal maupun regional. Penggunaan e-commerce dan teknologi digital dapat membantu petani memasarkan produk mereka langsung kepada konsumen, mengurangi perantara, dan meningkatkan keuntungan

PENDANAAN DAN MODAL UNTUK PERTANIAN

Masalah utama yang kerap dihadapi Bumdes adalah keterbatasan modal. Oleh karena itu, penting bagi Bumdes untuk memiliki akses ke dana desa, permodalan dari lembaga keuangan, dan dukungan pemerintah yang lebih intensif. Dengan akses modal yang baik, Bumdes dapat mendanai proyek-proyek penting seperti penyediaan alat pertanian, pengelolaan irigasi, dan pengolahan hasil pertanian

Bumdes memiliki potensi besar sebagai infrastruktur utama dalam pelaksanaan program perlindungan petani, pemenuhan sarana prasarana pertanian, hingga perwujudan kedaulatan pangan mandiri. Namun, untuk mencapai potensi ini, diperlukan konsolidasi sumber daya lokal melalui Bumdes dengan melibatkan semua stakeholder di desa, termasuk pemerintah desa, petani, dan lembaga terkait. Pengembangan kapasitas manajemen Bumdes agar dapat menjalankan perannya secara efektif, termasuk dalam hal akses modal, pemasaran, dan pengelolaan infrastruktur. Pendekatan inovatif dan kreatif dalam mengelola potensi desa.

Peran Penting BUMDes Dalam Ketahanan Pangan Tahun 2025

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memainkan peran kunci dalam meningkatkan ketahanan pangan, sebagaimana diatur dalam Kepmendesa No. 3 Tahun 2025. Dengan adanya kebijakan pengalokasian minimal 20% dana desa untuk ketahanan pangan dan penyertaan modal bagi BUMDes, langkah-langkah strategis perlu dirancang agar program ini berjalan efektif.

Tahapan Persiapan

Identifikasi Potensi Desa: Langkah awal adalah mengenali potensi unggulan desa, seperti sektor pertanian (padi, jagung, cabai), peternakan (ayam petelur, kambing, domba), atau perikanan (budidaya ikan air tawar). Data ini menjadi dasar untuk menyusun perencanaan usaha yang relevan dengan kebutuhan ketahanan pangan.

Penyusunan Rencana Usaha: Setelah potensi diidentifikasi, BUMDes perlu menyusun rencana usaha yang mencakup analisis kebutuhan modal, sarana, tenaga kerja, serta target pasar. Penyertaan modal dari dana desa sebesar 20% dapat diintegrasikan ke dalam perencanaan ini.

Pembangunan Infrastruktur: Pengembangan infrastruktur pendukung seperti lumbung pangan desa, jalan usaha tani, kandang komunal dan sistem irigasi menjadi prioritas yang dapat dibiayai melalui dana desa yang dialokasikan.

Pelatihan dan Pemberdayaan: Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pelatihan dalam pengelolaan usaha, teknologi pangan, dan pemanfaatan modal secara efisien.

Kemitraan dan Kolaborasi: Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, seperti koperasi, swasta, atau pemerintah, untuk mendukung pendanaan tambahan, teknologi, dan pemasaran produk desa.

Pemanfaatan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan

Dengan kebijakan pengalokasian minimal 20% dana desa untuk ketahanan pangan, BUMDes dapat memanfaatkan dana tersebut untuk:

Penyertaan Modal Usaha: Mendukung pembentukan atau pengembangan unit usaha baru yang berkaitan dengan ketahanan pangan, seperti usaha pengolahan hasil panen atau distribusi pangan.

Pengadaan Sarana Produksi: Membeli alat dan bahan yang diperlukan untuk mendukung sektor unggulan desa.

Peningkatan Infrastruktur: Membangun fasilitas penyimpanan pangan, sistem irigasi, dan jalan usaha tani.

Pengembangan Teknologi: Menggunakan teknologi modern dalam pertanian dan peternakan untuk meningkatkan produktivitas.